SANTAPAN KHAS DAERAH SOLO

>> Jumat, November 09, 2007

  1. Timlo

Timlo Solo juga tidak sama dengan yang dimiliki daerah lain, karena hidangan ini tidak menggunakan soun dan jamur merang. Dan untuk rasa timlo yang khas Solo, Anda harus datang ke Timlo Sastro Balong di area Pasar Gede. Ini adalah jagonya timlo ! Timlo adalah hidangan berkuah bening yang berisi ‘sosis’ daging ayam yang dipotong-potong dan di dalamnya juga terdapat potongan-potongan telur pindang, ati serta rempela ayam.

Timlo Sastro Balong punya cara menghitung pesanan yang unik. Pesanan tidak dicatat di atas kertas, melainkan ditulis di papan tulis kecil dan baru kemudian harganya dijumlah. Semangkuk timlo komplit dapat dinikmati hanya dengan mengeluarkan Rp. 9.000,-. Semangkuk timlo panas, dimakan bersama nasi dan ditemani segelas es jeruk pasti akan membuat Anda berulang kali ingin kembali.


  1. Serabi Notosuman

Serabi Notosuman adalah salah satu trade mark kunjungan ke kota Solo. Benar-benar rugi kalau sudah sampai di Solo dan tidak sempat mencoba Serabi Notosuman. Serabi legendaris ini telah berdiri sejak tahun 1923 dan kali ini sudah dijalankan oleh generasi yang ke 4. Walaui demikian, resep yang dipergunakan masih sama dan dimasak dengan cara yang juga sama. Karena Serabi Notosuman tidak pernah sepi pengunjung dan hanya buka pada waktu-waktu tertentu, pastikan Anda datang pada saat toko itu buka, yakni pada pukul 03.00 – 11.00 dan 13.00 – 18.00.

Serabi Notosuman tidak berbentuk seperti yang biasa kita temukan. Serabi asli Solo ini tidak dimakan bersama dengan kuah santan yang manis, karena rasanya sendiri sudah manis dan gurih. Bentuknya pun tidak bundar dan empuk mengembang, namun lebih menyerupai kue ape yang ada di Jakarta, dengan bagian pinggir yang kering dan renyah. Anda pun dapat memesan serabi dengan taburan coklat di atasnya. Namun jenis yang satu itu tidak cocok untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh karena lebih cepat basi.


  1. Nasi Liwet

Nasi liwet mungkin menjadi makanan khas Solo yang ketenarannya sudah merambah ke segala penjuru, termasuk hotel-hotel mewah berbintang 5 di Ibukota. Di Solo sendiri, nasi liwet sudah begitu membuminya hingga setiap saat dan hampir di manapun, Anda dapat menemukan nasi liwet dengan mudah. Mulai dari penjual nasi liwet paling terkenal di Solo, Nasi Liwet Wongso Lemu yang berada di Keprabon dan berjualan hanya di malam hari hingga para Mbakyu yang berjualan di pagi hari dengan sepeda berkeliling perumahan.

Pada dasarnya, nasi liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu sehingga hasil akhirnya memiliki rasa yang sangat gurih dan beraroma. Kemudian, nasi itu disajikan di dalam pincuk yang terbuat dari daun pisang, dengan ayam yang di-suwir, sayur labu yang dimasak pedas, telur rebus, kuah santan yang dikentalkan dan seringkali juga bersama dengan jeroan ayam yang direbus. Uueenak tenan!


  1. Wedangan

Kalo Jogya punya angkringan, Solo punya wedangan. Wedangan dapat ditemui dengan mudah di berbagai sudut Kota Solo. Nasi yang sudah dibungkus kecil-kecil dan berbagai lauk sudah terhidang di atas meja dan memberikan kebebasan pengunjung untuk mencomot semaunya. Selain sate kerang, sate kikil hingga tahu goreng yang sudah tersedia di meja, Anda pun dapat memesan lauk yang harus digoreng dahulu seperti ayam dan ikan.

Di wedangan seperti ini, semua berbaur akrab. Tak jarang pertemuan antar teman terjadi di warung wedangan dan berakhir setelah bergelas-gelas teh panas atau wedang jahe yang menghangatkan. Setelah selesai, tinggal ‘laporkan’ saja apa yang sudah Anda makan kepada pemilik warung dan dengan sigap mereka akan menghitungnya. Reasonable price? Of course!

  © Blogger template Selamat Hari Raya Aidilfitri by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP